Ultah Ke-73, IBI DIY Laksanakan Pekan Pelayanan, Targetkan 14.579 Akseptor Dalam 3 Minggu

SLEMAN — Untuk meningkatkan capaian pelayanan KB dan dalam rangka HUT Ikatan bidan Indonesia (IBI), BKKBN melaksanakan kegiatan pekan pelayanan KB serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 8-31 Mei 2024. Khusus untuk DIY, target jumlah pelayanan KB pada pekan tersebut adalah sebanyak 14.579 dan di Kabupaten Sleman adalah sebanyak 3.814. Pencanangan pekan pelayanan ini dilaksanakan Rabu, 8 Mei 2024 bertempat di Praktek Bidan Anisa Maulidina, Godean Sleman.

Pencanangan dilakukan oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN DIY Zainal Arifin mewakili Kepala Perwakilan Andi Ritamariani. Hadir pada kegiatan ini dan memberikan sambutan Ketua Pengurus Daerah IBI DIY Bidan Sutarti, Ketua TPPKK Sleman Hapsari, dan Kepala DP3APRKB Sleman Wildan Solihin.

“Pengaturan kelahiran melalui program KB merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Pada tahun 2024, diharapkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 14%. Saat ini capaian angka stunting nasional masih sebesar 21,5% dan capaian di DIY sebesar 18%.” demikian disampaikan Zainal dalam sambutannya. Ditambahkannya untuk menghindari stunting, ibu yang baru melahirkan harus segera mendapatkan pelayanan kontrasepsi agar jarak kelahiran tidak terlalu dekat sehingga perkembangan serta pengasuhan bayi dan balita bisa lebih optimal.

DIY telah mampu mencapai cakupan kontrasepsi (modern) atau mCPR sebesar 58,20% dari total Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada. Pencapaian mCPR ini telah memenuhi target yang ditetapkan sebesar 56,01%. Meskipun telah mencapai KKP yang ditetapkan, angka mCPR DIY tahun 2023 masih di bawah capaian nasional yaitu sebesar 60,4%. Hal ini menjadi tantangan bagi Perwakilan BKKBN DIY untuk menetapkan strategi yang sesuai dengan kondisi DIY.

Sementara itu persentase pasangan yang seharusnya berKB namun tidak berKB (unmet need) di DIY sebesar 14,20% dan lebih baik dari target tahun 2023 sebesar 19,55%. Namun capaian unmet need DIY ini masih lebih tinggi daripada capaian unmet need nasional (11,5%). Salah satu alasan utama kebanyakan orang tidak ingin ber-KB adalah masalah kesehatan dan takut efek samping serta komunikasi dengan pasangan. Oleh sebab itu, upaya penurunan unmet need KB perlu mempertimbangkan faktor tersebut.

Pada kegiatan Pelayanan KB dalam rangka HUT IBI ini pada tanggal 8 Mei 2024 diharapkan dapat mencapai hasil pelayanan KB Implan sebanyak 100.000 akseptor untuk seluruh Indonesia yang nantinya akan dicatatkan pada rekor MURI. Target Implan untuk DIY sebanyak 1.531 dan untuk kabupaten Sleman sebanyak 282. Semoga kita bisa mencapai target tersebut dalam 1 hari.


“Anggota kami ada 3.812 bidan yang tersebar di 455 tempat praktek mandiri bidan. Ini adalah kekuatan kami dalam membantu program pemerintah,” ungkap Ketua PD IBI DIY Sutarti. Bidan tugas utamanya menolong persalinan. Namun bidan juga punya tugas untuk membantu program pengendalian penduduk khususnya capaian penggunaan alat kontrasepsi modern. Dilaporkan Sutarti bahwa selain mensukseskan program KB, pihaknya juga berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan untuk melaksanakan pekan imunisasi serentak.

Bhakti sosial pelayanan di prkatek Bidan Anisa Maulidina ini merupakan upaya aselerasi penyerapan dana alokasi khusus (DAK) BOKB terutama pada submenu operasional penggerakan pelayanan KB MKJP. DAK BOKB merupakan dana dari pemerintah pusat yang dialokasikan ke daerah untuk membiayai operasional kegiatan program prioritas nasional dalam pelaksanaan urusan pengendalian penduduk dan KB yang menjadi urusan daerah.

 

Penulis :  FX Danarto SY

Post Terkait