Tiap Hari Layani 38 Sekolah, SPPG Tepus Tetap Siapkan MBG Bagi Bumil dan Busui

 

GUNUNGKIDUL  — Poin penting dalam Nota Kesepahaman yang sudah ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (disingkat Kemendukbangga/BKKBN) adalah upaya pencegahan stunting dengan memberikan nutrisi secara rutin kepada 3 kelompok sasaran risiko stunting yaitu Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita. BGN melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyediakan minimal 10% kapasitas produksinya untuk sasaran risiko stunting, sedangkan Kemendukbangga/BKKBN menyiapkan data sasaran serta distribusinya oleh Kader di bawah koordinasi para Penyuluh KB yang ada di setiap desa dan kecamatan.

Deputi Nyoto Suwigyo dan Deputi Sukaryo Teguh Santoso menerima penjelasan Kepala SPPG Tepus Heri Prasetya

Salah satu Dapur SPPG yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Dapur SPPG Tepus Gunungkidul pada Rabu (28/05/2025) dikunjungi Deputi Bidang Deputi Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional Nyoto Suwignyo dan Deputi Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat Kemendukbangga/BKKBN Sukaryo Teguh Santoso. Kedua pejabat eselon satu tersebut hendak melihat kesiapan SPPG dan Perwakilan BKKBN Provinsi dalam melaksanakan kesepakatan yang sudah dibuat secara nasional dalam upaya bersama mengentaskan stunting melalui pemberian asupan nutrisi langsung kepada kelompok sasaran risiko stunting.

Nyoto Suwignyo memberikan apresiasi kepada SPPG Tepus yang melayani begitu banyak sekolah setiap harinya.

“Di wilayah perkotaan, satu SPPG untuk mencapai target 3.500 porsi per hari cukup dengan melayani 4-5 sekolah saja. Namun di SPPG Tepus ini sasaran MBG tersebar di 38 sekolah dengan kondisi perbukitan,” ujar Nyoto mengapresiasi kerja keras SPPG Tepus dalam mendisitribusikan MBG.

 

Salah satu temuan permasalahan adalah baru sebagian kelompok sasaran risiko stunting yang dilayani oleh SPPG Tepus. Setelah mulai beroperasi pada Februari lalu, SPPG Tepus saat ini baru melayani 145 penerima dari kelompok ibu hamil dan menyusui dan dengan demikian belum mencapai target yaitu 10 persen dari kapasitas produksi sebesar 3.500 porsi per hari.

“Kendala yang kami temui adalah data sasaran tidak kami dapatkan seluruhnya dari Puskesmas setempat,” demikian Kepala SPPG Tepus Heri Prasetya melaporkan kesulitan yang dihadapinya. Kesulitan tersebut kemudian teratasi setelah Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah mengundang seluruh Kepala SPPG di DIY dan mempertemukan dengan penyuluh KB yang  wilayah kerjanya meliputi lokasi Kantor SPPG. Heri mengaku kini telah mendapatkan data ibu hamil, ibu menyusui dan balita non PAUD yang lebih lengkap dari Penyuluh KB Tepus sehingga dapat menyiapkan porsi MBG kepada kelompok sasaran tersebut.

Deputi Teguh yang disertai Direktur Pendayagunaan Lembaga Organisasi Kemasyarakatan Wahyuniati berpesan agar SPPG selalu menjalin kerja sama dengan Penyuluh KB dan Kader dalam penyediaan data sasaran yang lebih akurat serta dalam penyaluran masakan siap santap.

“Nota kesepahaman antara BGN dan BKKBN menjadi langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi mendukung program prioritas nasional berupa pemberian makan bergizi gratis” tegas Teguh.

Selanjutnya Deputi BGN dan Deputi Kemendukbangga menuju Balai Kalurahan Karangasem Paliyan untuk memberikan edukasi pencegahan stunting dan pemberian bantuan nutrisi kepada penerima bantuan Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Kedua Deputi diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawati serta Panewu Paliyan Dasno.

(*)

 

 

Penulis : FX Danarto SY

Post Terkait