SLEMAN – Tak dapat dipungkiri, kaum remaja lebih suka curhat kepada teman sebaya daripada kepada orang tuanya. Namun jika (terpaksa) harus curhat kepada orang tua, remaja lebih banyak memilih curhat kepada Ibu daripada kepada Bapaknya. Dengan kondisi tersebut, BKKBN mendorong aktualisasi Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) dan Bina Keluarga Remaja (BKR). Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin memberikan sambutan pada kegiatan Apresiasi BKR dan PIKR Percontohan Segmentasi Usia tingkat DIY di Hotel Manohara Jalan Gejayan Sleman, Kamis (15/06/2023).
PIKR merupakan wadah pembekalan bagi para Konselor Sebaya agar dapat menampung dan menanggapi curhat teman-teman sebayanya baik berbasis sekolah maupun berbasis wilayah, sehingga tepat jika PIKR diperkuat aktualisasinya. Sedangkan BKR merupakan wadah bagi para orangtua (kebanyakan ibu-ibu) untuk saling tukar pengalaman dalam pengasuhan remaja dengan pembinaan dari BKKBN.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY Erlina Hidayati Sumardi, saat membacakan sambutan Sekretaris Daerah DIY Beny Suharsono menyampaikan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta sangat menghargai upaya BKKBN dalam membina kaum remaja melalui PIKR dan BKR.
“Dengan penyuluhan, pelatihan, dan diskusi yang dilakukan dalam kelompok BKR, orang tua dapat memahami lebih baik perubahan fisik, emosional, dan sosial yang dialami oleh remaja, sehingga orang tua dapat memberikan dukungan yang lebih baik dan membangun hubungan yang sehat dengan anak-anak mereka.” demikian ditegaskan Beny Suharsono dalam sambutan tertulisnya sebagaimana dibacakan Erlina.
Selanjutnya PIKR juga telah memberikan perannya yang sangat berarti dalam memenuhi kebutuhan remaja akan informasi, pendidikan, dan konseling terkait kesehatan reproduksi dan pendidikan seksual, fizi, serta perencanaan kehidupan berkeluarga.
Shodiqin lebih lanjut menegaskan bahwa semakin banyak Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya di PIKR akan menjangkau lebih banyak remaja yang terpapar informasi, edukasi, dan konseling terkait problematika yang dialaminya. Demikian juga di BKR, semakin banyak Kader yang terlatih akan menjangkau lebih banyak para orangtua/ibu yang memiliki anak usia remaja.
Apresiasi kepada PIKR diberikan dengan penilaian profil dan aktivitas Kelompok-kelompok PIKR Percontohan yang direkomendasikan oleh dinas pengampu dari masing-masing kabupaten/kota. Kelompok PIKR dinilai dalam tiga kategori berdasarkan segmentasi usia anggotanya, sebagaimana tertuang dalam modul yang disusun atas kerjasama BKKBN dengan John Hopkins Center for Communication Programs (JHCCP), yaitu PIKR Berani (usia 10-14 tahun), Beraksi (15-19 tahun) dan Berkolaborasi (20 – 24 tahun).
Proses penilaian telah mulai berlangsung beberapa waktu sebeiumnya, yang dimulai dari pengirman video profil dari Kelompok BKR dan PIKR terekomendasi dari kabupaten dan kota. Selanjutnya aktivitas kelompok, prestasi, dan kemampuan anggotanya juga dinilai. Beberapa jam sebelum acara dibuka oleh Kepala DP3AP2 DIY Erlina, tim juri yang terdiri dari unsur BKKBN DIY dan Froum Genre yang dibantu Juri Ahli dari Tim Penggerak PKK DIY, Putri Khatulistiwa, dan RISE Foundation melakukan finalisasi hasil akhir penilaian.
Berdasarkan hasil penilaian dewan juri terpilih tiga Kelompok PIKR dan satu Kelompok BKR dengan nilai tertinggi yang berhak mewakili DIY dalam apresiasi tingkat nasional. Mereka adalah PIKR PENDAWA dari Kulon Progo (Segmentasi Usia Berani), PIKR EXALTA dari Kota Yogyakarta (Segementasi Usia Beraksi), dan PIKR KAPAK dari Kota Yogyakarta. Ketiganya akan mengikuti apresiasi tingkat nasional. Sedangkan Kelompok BKR terbaik yang berhak maju apresiasi tingkat nasional adalah BKR MEKAR SEJAHTERA dari Kabupaten Bantul.
Selain menerima trophy, mereka juga menerima uang pembinaan. (DSY/Adpin)