Sharing Pembinaan Kespro Remaja Dua Negara Di Yogyakarta : Indonesia Punya PIK-R, Malaysia Punya Kafeteen 

YOGYAKARTA — Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) merupakan wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga. Penekanan dari, oleh, dan untuk remaja dengan membekali remaja-remaja terdidik agar bisa menjadi teman curhat atau konselor sebaya. Dasar pemikirannya adalah kebanyakan remaja lebih terbuka kepada teman sebaya dari pada dengan orang tua atau guru dan pembina bila mempunyai masalah tidak terkecuali masalah seksualitas dan kesehatan reproduksi.

 

Mirip dengan PIK-R, sebagaimana disampaikan pimpinan delegasi Ahmad Azri bin Ahmad, Malaysia memiliki KafeTEEN yang juga bertujuan meningkatkan kesadaran (awareness) remaja atas kesehatan reproduksi dan pendidikan seksual. Bedanya bila PIK-R berbasis komunitas kewilayahan dan sekolah/perguruan tinggi, KafeTEEN bersifat mobile, mengunjungi para remaja dan membuka layanan konseling. Remaja yang mendatangi truk KafeTEEN dapat berdiskusi dan melakukan berbagai aktivitas yang didisain menarik bagi anak muda.

 

PIK-R dan KafeTEEN hanyalah sebagian dari banyak program, kebijakan, dan praktik baik yang menjadi obyek sharing delegasi Malaysia (26 remaja dan beberapa orang pendamping) dengan BKKBN selaku pengelola PIK-R yang merupakan bagian dari program Generasi Berencana atau yang lebih populer disingkat GenRe, selama 5 hari di Yogyakarta mulai tanggal 8 sampai 13 September 2024. Selama mengikuti program ini para remaja Malaysia tersebut menginap di Hotel Ibis Styles Dagen di kawasan Malioboro.

 

Knowledge sharing ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan Dan Politik Sukamto mewakili Gubernur DIY, Senin (9/09/2024) di meeting room Hotel Ibis Styles tempat delegasi Malaysia menginap selama di Yogyakarta. Melalui Sukamto, Gubernur Hamengku Buwono X menekankan pentingnya masalah kesehatan reproduksi remaja yang nilai pentingnya tidak pada lingkup Indonesia-Malaysia saja melainkan merupakan isu global.

 

“Merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami karena DIY dapat menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan acara penting ini, sebuah kesempatan emas di mana unsur pemerintah, organisasi pemuda, dan pegiat di level grassroots dapat duduk bersama” demikian disampaikan gubernur dalam sambutannya.

 

Deputi Latbang BKKBN Ukik Kusuma Kurniawan dalam bincang media menyampaikan bahwa sebanyak 25% penduduk Indonesia adalah kaum remaja. Sehingga jumlah remaja sebesar 65 juta lebih ini merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan mewujudkan peningkatan kesejahteraan bangsa.

 

Turut memberikan sambutan secara daring Noviyanti dari Sekretariat Negara dan Hassan Mohtashami, representative UNFPA di Indonesia. Hadir dan turut memberikan sambutan GKR Bendara, Ketua BPD AKU Yogyakarta serta ketua delegasi Malaysia Ahmad Azri.

penulis : FX Danarto SY

Post Terkait