Serius Kembangkan Sekolah Lansia, BKKBN Kepulauan Riau Lakukan Kunjungan Ke DIY

YOGYAKARTA – Bertujuan memajukan program Sekolah Lansia, Perwakilan BKKBN Kepulauan Riau melaksanakan studi banding ke Perwakilan BKKBN DIY, Selasa (30/05/2023). DIY dipilih sebagai tujuan studi banding karena tingkat kesejahteraan lansia dilihat dari usia harapan hidup yang termasuk tertinggi di Indonesia. Selain itu pelaksanaan Sekolah Lansia di DIY dinilai maju dan merupakan Perwakilan BKKBN yang pertama merintis Sekolah Lansia bersama mitra kerja Indonesia Ramah Lansia (IRL).

Kepala Perwakilan BKKBN DIY menerima langsung peserta studi banding sejumlah 11 orang yang dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina disertai Sekretaris Perwakilan Sitti Jamilah dan dari Pokja Lansia serta Pokja Balita. Sejumlah dinas kabupaten/kota turut menyertakan wakilnya dalam studi banding, yaitu dinas yang menangani Kependudukan dan KB Kota Batam, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga. Turut menerima kunjungan Penanggung Jawab Bidang KSPK Susani Anggraeni dan Penanggung Jawab Bidang Latbang Joehananti Chriswandari beserta para pejabat fungsional lainnya.

Program Sekolah Lansia dirancang BKKBN sebagai pelengkap program Bina Keluarga Lansia yang telah ada. Sekolah Lansia adalah salah satu upaya pendidikan secara non formal yang dilakukan sepanjang hayat bagi lanjut usia. Melalui Sekolah Lansia ini dilakukan pembakuan atau standardisasi materi, temasuk jumlah pertemuan dan jumlah jam pelajaran, yang diberikan dalam pertemuan-pertemuan kelompok kegiatan (Poktan) BKL yang diikuti para lansia.

Materi yang diberikan dalam pertemuan-pertemuan Sekolah Lansia merupakan penjabaran dari materi 7 Dimensi Lansia Tangguh. Lansia Tangguh adalah lansia yang sehat, aktif, mandiri, dan produktif serta bermartabat melalui penerapan 7 dimensi lansia tangguh, yaitu: dimensi spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional vokasional, dan lingkungan.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin menjelaskan bahwa sesungguhnya apa yang dianggap keberhasilan capaian program adalah karena beberapa kondisi yang merupakan keuntungan bagi pihaknya dalam melaksanakan program.

“Yang pertama adalah kualitas SDM masyarakat DIY yang tinggi karena Jogja merupakan wilayah pusat pendidikan dan tempat berkumpul kaum intelektual dari berbagai daerah bahkan berbagai negara. Masyarakatnya juga memiliki tingkat kesadaran yang tinggi untuk memajukan daerahnya dan mudah digerakkan.” demikian disampaikan Shodiqin dalam sambutannya.

Faktor lainnya adalah luas wilayah yang kecil sehingga jangkauan pelaksanaan program dan kegiatan dapat mencakup sampai ke pelosok wilayah.
“Perjalanan satu setengah sampai dua jam sudah dapat menjangkau wilayah terjauh di provinsi kami, jadi tidak perlu sampai harus menginap. Cukup mengirimkan pesan teks, maka keesokan harinya Penyuluh KB yang dipanggil sudah berada di kantor,” Shodiqin memberikan ilustrasi.

Shodiqin berharap DIY juga bisa belajar dari Kepulauan Riau, terutama dalam penanganan stunting.
“Tahun 2021 angka stunting DIY berada pada peringkat tiga terendah nasional, namun pada tahun 2022 walaupun mengalami penurunan namun secara peringkat turun menjadi kelima antara lain tergeser oleh capaian Kepulauan Riau,” imbuh Shodiqin.

Kepala Perwakilan BKKBN Riau Rohina mengakui kualitas SDM masyarakat DIY yang lebih baik.
“Karena sebagian warga luar yang belajar di DIY enggan kembali ke daerah asalnya setelah menyelesaikan pendidikannya dan cenderung ingin menetap di Jogja. Termasuk anak saya yang kuliah di Jogja juga begitu” ungkap Rohina.

Setelah menerima pemaparan capaian program oleh Kepala Perwakilan dan Penanggung Jawab Bidang KSPK, peserta studi banding disertai Jajaran Bidang KSPK beranjak menuju Dusun Ngramang, Desa Kedungsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo untuk melihat langsung pengelolaan Sekolah Lansia pada Kelompok Bina Keluarga Lansia Mekar Indah oleh Kader setempat dan dari mitra kerja Indonesia Ramah Lansia.
Sedangkan hari berikutnya mengunjungi Kabupaten Bantul untuk belajar mengenai pengelolaan Kelompok Bina Keluarga Balita pada Kelompok BKB Mekarsari yang berada di Kalurahan Bantul Kapanewon Bantul. (DSY/ADPIN)

Post Terkait

Leave a Comment