Pesan kepala BKKBN pada pengukuhan Kaper BKKBN DIY : DIY Tinggalkan Bonus Demografi, Waspadai Growing Old Before Going Rich

YGYAKARTA — bonus demografi adalah kondisi saat jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dari usia non produktif atau lebih dari 50%, yang berarti adanya angka ketergantungan yang rendah. Karena angka ketergantungan yang rendah maka kelompok usia produktif meningkat kesejahteraannya dan secara keseluruhan populasi juga lebih sejahtera.

 

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2020 yang lalu sebesar 39,0 (ketergantungannya) dan terus meningkat hingga tahun 2030-2035. Berdasarkan proyeksi meningkatnya angka ketergantungan tersebut Kabupaten Kulonprogo, Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta akan meninggalkan bonus demografi di tahun 2025. Sedangkan Kabupaten Gunungkidul bahkan sudah meninggalkan puncak bonus demografi karena saat ini angka ketergantungan telah mencapai 50,37 dan terus meningkat. Hal mengingatkan kita semua akan kondisi growing old before going rich, atau menjadi tua namun belum sejahtera.

 

Hal tersebut dikemukan Plt. Kepala BKKBN Sundoyo pada pengukuhan Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah oleh Gubernur DIY Hamengku Buwono X, Senin (7/10/2024) di Gedung Pracimosono Kompleks Kantor Gubernur, Kepatihan. Pengukuhan ini dihadiri pula oleh Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus Rayanto, anggota Forkopimda DIY, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait.

“Atas hal tersebut diperlukan perhatian serius bagi semua pihak terhadap kondisi penuaan penduduk. Agar fenomena penuaan penduduk ini berpotensi menjadi Bonus Demografi Kedua, yang memaksimalkan potensi silver economy,” ungkap Sandoyo. Silver economy adalah sistem produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa yang memperhitungkan (bahkan memanfaatkan) kemampuan daya beli kelompok lanjut usia (lansia) yang tinggi, sekaligus meningkatkan kenyamanan hidup lansia.

 

Maka tugas strategis tidak hanya bagi BKKBN DIY namun juga segenap jajaran Pemda DIY, Sundoyo berpesan, adalah mengkondisikan kelompok usia produktif (yang akan menjadi lansia) meningkat kesejahteranya secara signifikan agar ketika lansia nantinya mampu membiayai diri sendiri bahkan menciptakan lapangan kerja bagi usia produktif di bidang produksi dan jasa/service bagi lansia. Hal tersebut merupakan kebalikan growing old before going rich (menjadi tua namun belum sejahtera), yaitu menjadi kaya sebelum tua. Jangan sampai menyesal terlanjur menjadi tua sebelum sempat sejahtera dan menabung untuk hari tua, tambah Sundoyo.

 

Setelah mengukuhkan Iqbal sebagai Kaper BKKBN DIY, Gubernur Hamengku Buwono X berharap agar pengukuhan ini bukan hanya menjadi momen seremonial belaka, tetapi juga merupakan sebuah kesempatan untuk menegaskan kembali komitmen bersama dalam membangun keluarga sejahtera dan generasi masa depan yang lebih berkualitas di Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

“(Angka) prevalensi stunting DIY naik dari 16,4% menjadi 18% menurut data terbaru BKKBN tahun 2024. Ini adalah tanda peringatan yang harus kita hadapi dengan serius. Penanganan stunting bukan sekadar persoalan kesehatan, tetapi juga berkaitan dengan masa depan generasi kita” tegas Gubernur. Selain itu menurut Gubernur, DIY sedang berada dalam masa bonus demografi, yang merupakan peluang besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

 

“Dalam falsafah Jawa, kita mengenal “sepi ing pamrih, rame ing gawe,” bekerja tanpa pamrih pribadi. Bonus demografi ini harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk investasi SDM yang masif dan berkelanjutan. Kita semua harus bersatu memaksimalkan peluang ini demi kesejahteraan keluarga dan menjadikan Indonesia siap menuju Indonesia Emas 2045” demikian Gubernur mengakhiri sambutannya.

 

Mohamad Iqbal Apriansyah, pria kelahiran Jakarta 44 tahun lalu ini sebelumnya telah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Perwakilan BKKBN DIY selama hampir tiga bulan mengisi kekosongan Kaper setelah pejabat sebelumnya Andi Ritamariani memasuki masa pensiun. Setelah melewati proses open bidding, maka suami dari Daracut Imalisa Bustaman ini pada 19 Agustus 2024 resmi dilantik sebagai Kepala Perwakilan definitif.

 

penulis : FX Danarto SY

Post Terkait