Penyuluh KB, Ujung Tombak Keberhasilan Sekaligus Sasaran Tembak Bila Target Tidak Tercapai

YOGYAKARTA — Penyuluh KB merupakan bagian dari BKKBN yang berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga menjadi ujung tombak keberhasilan Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting. Selain sebagai ujung tombak, mereka juga menjadi ujung tembak. Artinya jika ada tcapaian program yang kurang, mereka juga yang pertama akan menjadi sasaran tembak. Maka tim-tim kerja yang ada pada Perwakilan BKKBN harus memastikan para Penyuluh KB bekerja secara sistematis dan terarah dalam memenuhi target kinerja program di wilayah kerjanya masing-masing.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pada Selasa, 26 Maret 2024 Kepala Perwakilan BKKBN DIY Dr. Andi Ritamariani dan Ketua Tim Kerja Pengelolaan dan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan, Kanthi Aryekti mengadakan pertemuan virtual dengan para Penyuluh KB untuk memberikan penguatan dan update informasi terkini. Pertemuan semacam dilaksanakan setiap bulan dengan tema sesuai kebutuhan dan isu yang berkembang. Pada pertemuan kali ini, selain evaluasi capaian program oleh Kepala Perwakilan, juga materi menyangkut kewajiban dan hak-hak kepegawaian Penyuluh KB yang disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Kepegawaian, Iin Nadzifah Hamid.

Dengan semangat dan antusias para Penyuluh KB baik PNS maupun P3K se-DIY mengikuti pertemuan dan menyimak arahan Kepala Perwakilan yang menyampaikan 6 target indikator kinerja utama (IKU) yang sudah dicapai Perwakilan BKKBN DIY. Lima IKU berhasil dicapai targetnya, dan hanya satu yang belum tercapai, yaitu iBangga atau Indeks Pembangunan Keluarga.

Ritamariani mengingatkan akan upaya peningkatan pencapaian semua target kinerja Penyuluh KB yang telah ditetapkan sekaligus memotivasi semangat kerja para penyuluh. Ditegaskan Ritamariani, kenaikan tunjangan kinerja yang diterima dari 70 persen menjadi 80 persen, tentunya harus diimbangi dengan konsekuensi meningkatnya kinerja. Ritamariani menyambut baik pertemuan pembinaan ini dan berpesan untuk bisa diteruskan di waktu mendatang sebagai wadah berkomunikasi dan berkoordinasi para PKB dengan Tim Kerja terkait di Perwakilan BKKBN DIY.

Ketua Tim Kerja Pengelolaan dan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan, Kanthi Aryekti melanjutkan materi terkait keputusan Kepala BKKBN tentang kelas jabatan di lingkungan BKKBN khususnya poin besaran tunjangan kinerja para Penyuluh KB sesuai jenjang jabatannya yang dikaitkan dengan konsekuensi peningkatan kinerja para PKB. Selain itu, diharapkan Penyuluh KB senantiasa meningkatkan komunikasi dan koordinasi, bila ada informasi agar saling berbagi dan bila ada permasalahan yang sekiranya berdampak di lini lapangan agar disampaikan ke Timja terkait agar segera dapat diketahui dan diselesaikan masalahnya.

Kanthi menambahkan, koordinasi tersebut dilakukan melalui virtual meeting, pada minggu pertama setiap bulan. Tanggal, link dan fokus substansi yang dibahas diinfokan satu-dua hari sebelum pelaksanaan melalui WAG Forum Komunikasi Lini Lapangan dan WAG Koordinator kabkot. Tujuannya sebagai monitoring evaluasi program rutin bulanan, dan percepatan tersampaikannya permasalahan dan solusinya.

Sedangkan Ketua Tim Kerja Kepegawaian, Iin Nadzifah Hamid menyampaikan materi terkait masalah kepegawaian antara lain tata aturan cuti, sinkronisasi presensi dan kegiatan, kenaikan pangkat dan integrasi SKP ke PAK PKB.

Post Terkait