Menteri Wihaji Pada Peringatan Harganas DIY : Momentum Perkuat Komitmen Atasi Persoalan Masyarakat dan Keluarga

 SLEMAN—Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Wihaji mengingatkan bahwa dalam  Hari Keluarga Nasional (Harganas) untuk tidak berhenti pada seremonial dan kemeriahan saja, namun hendaknya menjadikannya momentum untuk saling bekerjasama lintas sektor untuk mengatasi berbagai persoalam masyarakat dan persoalan keluarga.

“Marilah kita jadikan Peringatan Hari Keluarga Nasional ini sebagai momentum untuk lebih memperkuat komitmen bersama dalam mengatasi berbagai isu dan persoalan di masyarakat dan keluarga,” demikian disampaikan Wihaji melalui sambutan yang dibacakan oleh Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah pada Puncak Acara Peringatan Harganas ke-32 tingkat DIY bertempat di Pendopo Parasamya Kantor Bupati Sleman, Kamis (17/07/2025).

Orang nomor satu di kementerian yang lebih dikenal dengan akronim Kemendukbangga ini kembali menegaskan Keluarga adalah pondasi utama dalam pembangunan bangsa. Keluarga yang kuat dan harmonis akan melahirkan generasi yang berkualitas, berakhlak mulia, dan memiliki kemampuan untuk bersaing di era global. Oleh karena itu, pembangunan keluarga menjadi sangat penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

 

Senada dengan Wihaji, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X yang menyampaikan sambutan Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan keluarga memiliki peran yang strategis dalam pembangunan bangsa.

“Pembangunan sumber daya manusia dimulai dari keluarga, karena keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam penerapan nilai-nilai agama, kemanusiaan, kebangsaan, keadilan sosial, dan nilai-nilai moral” pesan Gubernur dalam sambutan tertulisnya. Gubernur juga menegaskan bahwa pembangunan nasional tidak hanya bergantung aspek ekonomi dan politik saja, melainkan juga peran aktif dan sehatnya institusi keluarga.

Sri Sultan juga mengingatkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan  program. Untuk itu melalui momentum Harganas seluruh komponen diajaknya untuk berperan aktif  dan berkontribusi dalam memperkuat ketahanan keluarga demi menyiapkan sumber daya pembangunan nasional. Indonesia Emas 2045 niscaya akan terwujud.

Acara di Pendopo Kabupaten Sleman ini sebagaimana dilaporkan Gusti Putri selaku Panitia Peringatan, merupakan puncak dari serangkaian kegiatan sejak Juni lalu, meliputi Kirab Bangga Kencana yang dipusatkan di Candi Prambanan, Tamasya di Kerabat (kelas edukasi daring), Ekspos UPPKA, Pelayanan KB (baksos), sertifikat bagi bayi yang lahir tanggal 29 Juni 2025, sisipan pesan tentang ketahanan keluarga pada khotbah saat ibadah, dan pemberian bantuan nutrisi bagi keluarga berisiko stunting.

Sementara Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa yang mewakili Bupati mengajak untuk terus memperkuat 8 fungsi keluarga seperti yang selama ini dikampanyekan Kemendukbangga. Danang juga menyebut angka stunting di Sleman dalam tahun 2024 mengalami penurunan hingga menjadi hanya 4,41 persen berdasarkan data EPPGMB atau aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, yang didapat dari pengukuran dan pemcatatan kondisi balita secara riil di Posyandu. Disampaikan juga bahwa Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) Kabupaten Sleman juga meningkat dari 5,6 menjadi 6,95 di tahun 2024.

 

 Puncak peringatan Harganasi ke-32 ini dihadiri lebih dari 500 orang, diantaranya adalah kader dan kelompok berprestasi baik di tingkat Kabupaten Sleman, tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta bahkan tingkat nasional. Salah satunya adalah Nano Susanto, Penyuluh KB Teladan I Nasional yang bertugas di Kapanewon Nanggulan Kabupaten Kulon Progo. Selain itu untuk lebih memudahkan masyarakat mengakses pelayanan yang berkaitan dengan ketahanan keluarga, dalam kesempatan tersebut dilaunching QR Code Website Keluaga Jogja dan Logo GASA atau Gerakan Ayah Sayang Anak. Berikut penjelasan Kepala Perwakilan BKKBN DIY.

Menurut Iqbal, ringkasnya QR Code tersebut bila discan akan mengarah pada Website Keluarga Jogja. Di Website yang dikelola Perwakilan BKKBN DIY bekerjasama dengan Dinas P3AP2 DIY disiapkan berbagai akses untuk memberikan akses informasi kepada masyarakat, termasuk juga konsultasi secara daring tentang permasalahan ketahanan keluarga. Masyarakat juga dimudahkan dengan disediakannya di website tersebut link-link layanan terkait lainnya berbasis website baik yang ada di lingkup Kemendukbangga maupun Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten/Kota.

“Jadi merupakan satu pintu untuk berbagai layanan terkait persoalan ketahanan keluarga, dan ini hanya ada di DIY. Harapannya dari Jogja untuk Indonesia,” jelas Iqbal. Sedangkan Logo GASA yang dilaunching merupakan upaya kampanye meningkatkan peran ayah dalam pengasuhan anak.

“Dengan demikian peran ayah tidak cukup ada di rumah dan mencukupi kebutuhan sandang pangan saja, namun juga harus berperan mencukupi kebutuhan psikologis anak dalam masa pengasuhan” ujar Iqbal. Ditambahkannya, anak butuh sosok ayah yang dapat diidolakannya dan dapat mencontohkan keuletan, keberanian, serta tanggung jawab. (*)

Penulis : FX Danarto SY

 

 

Post Terkait