BANTUL — Salah satu tugas pokok Kementerian Kependukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemenduk bangga/BKKBN) adalah melaksanakan program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga. Pemberdayaan ekonomi keluarga merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga, mengembangkan kemandirian, dan meningkatkan ketahanan keluarga. Pendekatan yang dilaksanakan dalam Peberdayaan Ekonomi Keluarga adalah melalui Pengelolaan Keuangan Keluarga dan mengembangkan Usaha Ekonomi Keluarga.
Dalam kaitan pemberdayaan ekonomi keluarga tersebut Tim Direktorat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (Ditpemkon) Kemendukbangga/BKKBN melaksanakan melaksanakan monitoring dan koordinasi penguatan program di wilayah kerja Perwakilan BKKBN DIY. Tim beranggotakan lima orang dipimpin oleh Falentina Tri Susilaningtyas ini didampingi Kepala Perwakilan Mohamad Iqbal Apriansyah melakukan pertemuan dengan jajaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bantul, Jumat (06/12/2024).
Sebagaimana disampaikan Allia Khairunnisa saat menjelaskan maksud kedatangannya beserrta tim, bahwa alam upaya pengembangan usaha keluarga-keluarga sekaligus merawat kesertaan berKB, BKKBN yang kini menjadi Kementerian telah sejak lama memberdayakan kelompok-kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). UPPKA adalah sekumpulan keluarga akseptor yang berhimpun atas motivasi memanfaatkan potensi ekonomi sosial keluarga dalam bentuk aktifitas pemberdayaan keluarga di bidang sosial dan ekonomi lebih khususnya dalam skala mikro.
Mewakili Kepala DP3AP2KB Bantul, Suprabandari Kepala Bidang Dalduk dan KB melaporkan pihaknya telah mengidentifikasi kelompok UPPKA yang berpotensi untuk berkembang dan mendukung program pencegahan stunting bekerja sama dengan mitra, termasuk dengan Rumah Sehat Baznas DIY yang berlokasi di Bantul. Setelah pertemuan yang berlangsung di aula DP3AP2KB Bantul, Tim Ditpemkon dan Iqbal Apriansyah menuju Rumah Sehat Baznas Yogyakarta dan diterima oleh ahli gizi Allia Khairunnisa mewakili pimpinan Rumah Sehat Baznas.
Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta merupakan ruamah sakit/klinik yang didirikan Baznas untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada para mustahik (golongan yang berhak menerima zakat), dengan melayani sekitar 30 ribu mustahik yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Salah bentuk layanannya mencakup penanganan stunting yang melibatkan ahli gizi yang berkompeten. Penanganan dilakukan dengan melakukan skrining gizi terlebih dahulu sebelum menegakkan diagnosis dan melakukan intervensi yang sesuai,” demikian dijelaskan Allia Khairunnisa. Berhubung masyarakat yang tinggal di sekitar yang bukan termasuk kelompok mustahik juga membutuhkan layanan kesehatan maka Rumah Sehat Baznas juga membuka pelayanan kesehatan bagi masyarakata umum baik dengan skema BPJS maupun pembiayaan mandiri.
Rumah Sehat Baznas menyatakan siap berkolaborasi dengan Perwakilan BKKBN DIY dan menyukseskan kegiatan Program Peduli KRS dan Mustahik. Gerakan Peduli KRS dan Mustahik direncanakan akan dilaunching secara nasional pada tanggal 10 Desember 2024 di 16 provinsi pada 22 titik lokasi. Gerakan ini akan mengintervensi 100 Balita dan 100 Ibu Hamil beresiko stunting yg berada di sekitar lokasi Rumah Sehat Baznas masing-masih selama 3 bulan. Gerakan ini jg akan memberdayakan Kelompok UPPKA di sekitar RSB dalam penyediaan makanannya.
Menutup acara, Kepala Perwakilan BKKBN DIY Iqbal Apriansyah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada mitra Baznas yeng telah banyak bekerjasama dengan BKKBN dalam program percepatan penurunan stunting, baik dalam bentuk intervensi spesifik (pemberian nutrisi tambahan, skrining dan penanganan baduta stunting) maupun intervensi sensitif dengan memberikan bantuan sarana air bersih maupun bedah rumah bagi keluarga risiko stunting. (*)
penulis : FX Danarto SY