Yogyakarta – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kinerja, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta Mohamad Iqbal Apriansyah, memberikan pembinaan kepada para Penyuluh KB Kota Yogyakarta pada Rabu, 19/2/2025. Acara tersebut dilaksanakan di ruang Betari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta dan dihadiri oleh seluruh 26 orang Penyuluh KB Kota Yogyakarta yang ada.
Dihadapan para penyuluh KB Kota Yogyakarta, Iqbal yang didampingi Ketua Tim Kerja Pengelolaan dan Pembinaan Tenaga Lini Lapangan Novitrisia Widowati dan Ketua Tim Kerja Hukum, Kepegawaian dan Pelayanan Publik Nadzifah Hamid mengajak para Penyuluh KB untuk selalu meningkatkan kedisiplinan. Kedisiplinan tersebut meliputi disiplin dalam berkinerja, disiplin dalam kehadiran, dan disiplin dalam mengisi laporan evisum, karena segala aktifitas Penyuluh KB termonitor hingga Kementerian melalui Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan.
Ditambahkan Iqbal, terdapat dua aspek terkait gerak Penyuluh KB di lapangan, yaitu aspek pengelolaan dan aspek pendayagunaan. Pada aspek pengelolaan, Penyuluh KB yang merupakan ASN Vertikal, berada pada naungan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN. Penyuluh KB merupakan jabatan fungsional yang paling banyak peraturan perundang-undangan yang mengaturnya seperti Permen PANRB, Peraturan Kepala BKKBN, jabatan fungsionalnya sampai dengan tunjangan dan juga organisasinya, ini artinya Penyuluh KB memiliki posisi yang kuat sementara untuk aspek pendayagunaan Penyuluh KB berada di wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Selanjutnya Kepala Perwakilan BKKBN DIY menyampaikan bahwa mulai tahun 2024, BKKBN telah mengalami transformasi menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, oleh karena itu upaya yang dilakukan perlu strategi-strategi baru sesuai dengan harapan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN dan dengan adanya kelembagaan baru dibarengi dengan budaya kerja yang baru dan semangat kerja yang baru. Penguatannya seperti negosiasi, diskusi kelembagaan/nomenklatur harus terasa lebih tinggi lagi dibandingkan saat kelembagaan sebelumnya.
Kemendukbangga /BKKBN saat ini memiliki 5 Program Percepatan atau quick wins meliputi Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan (GATE), Lansia Berdaya (SIDAYA), dan Aplikasi Super (Super Apps) berbasis Akal Imitasi (AI).
TAMASYA merupakan upaya atau intervensi untuk mewujudkan Taman Penitipan Anak (TPA) atau daycare yang unggul dengan antara lain memberikan peningkatan kapasitas para pengelola dan pengasuh TPA secara daring melalui 11 Seri Kerabat (Kelas Orang Tua Hebat). Sedangkan GENTING merupakan gerakan gotong-royong seluruh elemen masyarakat untuk mengurangi jumlah Keluarga Risiko Stunting (KRS) dengan menjadi orang tua asuh bagi anak beresiko stunting.
Quick wins ketiga yaitu GATE merupakan gerakan untuk meningkatkan peran ayah dalam tiumbuh kembang anak. Gerakan ayah teladan menjadi penting karena ayah kadang-kadang kurang perhatian terhadap keluarganya, terutama anaknya yang masih kecil atau remaja. Selanjutnya SIDAYA menyediakan layanan berbasis komunitas untuk para lansia. SIDAYA merupakan program strategis karena Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua (ageing population) yang ditandai dengan peningkatan persentase penduduk lanjut usia sebesar 10,82% pada tahun 2021, dan pada 2023 meningkat menjadi 11,75%. Sementara Super Apps merupakan upaya mendekatkan dan memudahkan layanan Kemendukbangga secara digital dengan memanfaatkan kecerdasan buatan.
Penulis : Ahmad Affandi
Editor : FX Danarto SY