Kaper BKKBN DIY bertemu Kepala DISKOP UKM DIY Upayakan Kolaborasi UPPKA dengan SiBakul Jogja

Yogyakarta – Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) merupakan kelompok kegiatan pembangunan keluarga sejahtera dan ketahanan keluarga untuk mengisi waktu dan memanfaatkan potensi ekonomi sosial keluarga dengan pemberdayaan keluarga di bidang sosial dan ekonomi. Kelompok ini dibentuk dengan tujuan untuk mengajak keluarga aktif bergerak dalam ekonomi produktif, mensosialisasikan pengelolaan keuangan keluarga, meningkatkan ketahanan dan kemandirian keluarga serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

“Saat ini, di Daerah Istimewa Yogyakarta telah terbentuk sejumlah 2.069 kelompok UPPKA. Kelompok tersebut, tidak hanya dibentuk begitu saja, namun perlu dilakukan pembinaan yang diberikan secara terus menerus kepada seluruh pengurus dan anggotanya,” demikian disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, di ruang rapat Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Rabu (3/5/2023).

“Kelompok UPPKA yang menyebar ke berbagai pelosok baik desa maupun di kota, merupakan potensi untuk dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Namun demikian, diperlukan strategi dan dorongan semangat bagi pelaku usaha mikro supaya dapat terus meningkat dari berbagai aspek agar berdampak pada ekonomi makro negara ini,” demikian tuturnya.

Sementara itu, SiBakul Jogja merupakan bentuk digitalisasi model Pembinaan Sirkular DISKOP UKM DIY bagi pelaku Koperasi dan UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta. Transformasi digital meliputi kegiatan pendataan dan klastering, penumbuhan koperasi dan UKM, pelatihan, pembinaan, fasilitasi, konsultasi dan pendampingan. [1]

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menjelaskan bahwa dalam program SiBakul Jogja terdapat enam aspek sebagai dasar pembinaan, yakni aspek SDM, kelembagaan, produksi, keuangan, pemasaran, dan digital marketing. Program ini semakin meluas sejak adanya SiBakul Markethub, yang memberikan layanan gratis ongkir melalui kolaborasi dengan jasa angkutan atau transportasi online.

Selanjutnya, Shodiqin juga menyampaikan harapan bahwa nantinya para remaja yang tergabung dalam wadah Generasi Berencana (GenRe) juga dapat memperoleh tambahan pengetahuan melalui pembinaan menjadi wirausaha mandiri. Hal ini sebagai salah satu upaya mempersiapkan generasi muda untuk lebih siap secara ekonomi sebelum memasuki jenjang pernikahan sehingga bisa mencegah terjadinya stunting baru akibat kekurangan pemenuhan gizi karena keterbatasan ekonomi.

Kedua belah pihak menyepakati bahwa ke depan seluruh UKM di DIY harus naik kelas, demikian juga dengan kelompok-kelompok UPPKA. Hal ini sebagai salah satu wujud komitmen terhadap program pemerintah DIY dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan stunting. Untuk itulah, diperlukan satu data agar lebih tepat sasaran.

Pertemuan hari itu menyepakati beberapa hal, antara lain rencana penandatanganan perjanjian kerja sama dalam waktu dekat. Selain itu, akan dilakukan pertemuan tindak lanjut guna menyusun peta sasaran dan rencana pelaksanaan kolaborasi kegiatan.

Post Terkait

Leave a Comment