Jambore GenRe, Media Bagi Remaja Berekspresi dan Berkreasi Tumbuhkan Daya Saing Yang Tangguh

KULON PROGO — Jambore Ajang Kreativitas Generasi Berencana (JAK GenRe) DIY 2024 diharapkan dapat menjadi media bagi remaja untuk bebas berekspresi, berinovasi dan berkreasi untuk menumbuhkan daya saing yang tangguh, dinamis serta membentuk jejaring atau kolaborasi yang bisa dilakukan bersama antar remaja.

 

Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN DIY Muhamad Iqbal Apriansyah sesaat sebelum membuka secara resmi JAK GenRe DIY di Resto and Resort Dolan Ndeso di daerah Banjarsari Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Sabtu (26/10/2024).

 

Iqbal menjelaskan bahwa setiap remaja harus mampu melalui lima transisi perkembangan kehidupan dengan sukses, yaitu mempraktikkan pola hidup sehat, melanjutkan pendidikan, mengembangkan karir, merencanakan kehidupan berkeluarga, dan yang terakhir menjadi anggota masyarakat.

 

BKKBN mengemban tugas untuk mendukung remaja dalam menyelesaikan lima transisi kehidupan tersebut serta meningkatkan kualitas remaja melalui Program Generasi Berencana (GenRe). Remaja merupakan penduduk usia produktif yang diharapkan dapat berperan serta nyata dalam upaya memajukan bangsa dan negara serta mencapai Indonesia Emas 2045.

 

“Program GenRe sendiri merupakan inisiatif yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN, sekarang Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, untuk membentuk generasi muda yang sehat, cerdas, dan ceria, sekaligus siap menghadapi berbagai tantangan kehidupan di masa depan” ungkap Iqbal.

 

Program GenRe memiliki tagline melawan tiga hal yang harus dijauhi oleh remaja, yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Tagline tersebut adalah “Katakan tidak pada : pernikahan dini, seks bebas, dan NAPZA.”

 

Sebagaimana dilaporkan Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Perwakilan BKKBN DIY Mustikaningtyas, Kontingen yang memeriahkan JAK Genre DIY 2024 berasal dari Forum GenRe seluruh Kabupaten/Kota, Forum Genre DIY, Finalis Duta Genre, Forum Anak DIY, serta perwakilan dari Universitas Nahdhatul Ulama (UNU). Lebih dari 100 remaja mengikuti kegiatan ini dari pagi sampai sore hari.

 

Menurut Mustikaningtyas acara Jambore ini meski dikemas dengan keceriaan khas remaja, sama sekali bukan sekedar acara hura-hura. Acara ini dirancang untuk meningkatkan life skills dan soft skills para remaja.

 

“Perubahan sosial, kemajuan teknologi, dan globalisasi menghadirkan tantangan besar bagi generasi muda. Namun, di balik tantangan tersebut, terbuka pula berbagai peluang bagi para remaja untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan,” ungkap Mustikaningtyas.

 

Peserta yang terbagi dalam 9 kontingen ini diwajibkan untuk menampilkan kreativitas dalam sesi “Cultural Immersion”. Dengan properti sederhana dan minimalis, mereka mampu menunjukkan performance yang menghibur dan mengandung pesan-pesan yang kuat bagi sesama remaja.

 

Penampilan mereka dinilai oleh dua juri tamu, komedian dan seniman panggung Dina Trinil (Herdina Anna Luni) yang populer lewat acara Angkringan TVRI Yogyakarta, serta fashion designer Linda Susanti. Desy dari Perwakilan BKKBN juga turut memberikan penilaian

 

Forum GenRe Kulon Progo misalnya, memamerkan kebolehan nembang anggotanya yang dipadukan dengan koreografi tari Jawa. Sedangkan kontingen Sleman dengan properti yang simpel menampilkan kisah legenda yang dimodernisasi ketika Bandung Bondowoso membangun Candi Prambanan dan ratusan candi lain dalam semalam demi memenuhi permintaan Rara Jonggrang. Hasilnya, Forum GenRe Gunungkidul dinilai yang paling kreatif oleh para juri.

 

Selain performance tersebut, kontingen juga diuji pengetahuannya tentang kesehatan reproduksi remaja, program Bangga Kencana, dan pengetahuan umum pada sesi “100 persen GenRe”. Kontingen Duta GenRe DIY yang paling banyak mengumpulkan skor pada sesi ini. Sementara pada sesi Outbond yang menguji kekompakan tim dan kepintaran mengatur strategi serta ketahanan fisik, Forum GenRe Kulon Progo berhasil unggul dari 8 tim lainnya.

 

JAK GenRe DIY  2024 ini mengusung tema “Adhira Jasa Bhakti Nagari” yang memiliki arti membangun karakter pemimpin yang tangguh, peduli sesama, serta berpikir kreatif dalam berbangsa dan bernegara. JAK GenRe DIY 2024 diharapkan dapat menjadi wadah bagi remaja di DIY untuk bebas berekspresi, berinovasi dan berkreasi untuk menumbuhkan daya saing yang tangguh, dinamis serta membentuk jejaring atau kolaborasi yang bisa dilakukan bersama antar remaja.

Sedangkan tagline yang diusung adalah “Merdeka Berekspresi, Berkarya untuk Negeri”. Kemerdekaan berekspresi menjadi hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap remaja agar dapat berkontribusi maksimal bagi bangsa di tengah gencarnya intensitas perubahan sosial
dan meningkatnya tantangan di berbagai sektor kehidupan remaja saat ini.

penulis : FX Danarto SY

Post Terkait