Inspektur Utama BKKBN : Rapat Pengendalian Harus Rutin Tapi Jangan Cuma Jadi Rutinitas

YOGYAKARTA – Untuk mengawal pencapaian target kinerja, rapat pengendalian program dan anggarane (Radalgram) harus rutin diselenggarakan tiap bulan agar progres capaian termonitor, dan kendala yanbg ditemui dapat dibicarakan dan dicarikan pemecahannya. Hal tersebut disampaikan Inspektur Utama (Irtama) BKKBN Ari Dwikora Tono saat memberikan arahan pada Rapat Pengendalian Program (Radalgram) Perwakilan BKKBN DIY, bertempat di Ruang Kencana BKKBN DIY, Jalan Kenari Timoho Senin (17/07/2023).

“Maka Radalgram harus rutin diselenggarakan oleh Perwakilan BKKBN, dan harus ada tindak lanjutnya sehingga tidak berhenti sebagai rutinitas saja yang tidak ada nilai lebihnya bagi program kita” demikian disampaikan Irtama BKKBN Ari Dwikora Tono.
BKKBN DIY yang merupakan salah satu wilayah binaan Irtama ini menurut Ari Dwikora capaian dan prestasinya sudah pada alur yang tepat. Sejumlah apresiasi dari BKKBN Pusat yang diraih BKKBN DIY disampaikan oleh Ari, diantaranya apresiasi atas capaian akseptor terbanyak dalam momentum Pelayanan Sejuta Akseptor (untuk kategori wilayah kecil). Selain itu ada penghargaan Kelompok Bina Keluarga Balita terbaik, Penyusunan Grand Design Kependudukan terbaik, Sekolah Siaga Kependudukan tingkat SMP dan berbagai penghargaan serta apresiasi lainnya.

Inspektur Utama berharap, Kepala Perwakilan BKKBN DIY Andi Ritamariani yang belum genap sebulan dilantik menggantikan Shodiqin untuk segera menyesuaikan dengan irama kerja di penugasannya yang baru ini. Sedangkan Shodiqin diberikan amanah baru, mengisi pos Kepala Perwakilan Sulawesi Selatan yang ditinggalkan Andi Ritamariani.
Kesempatan Radalgram bulan Juli ini selanjutnya diawali dengan Penandatanganan Perjanjian Kinerja Kepala Perwakilan BKKBN DIY yang memuat target kinerja sampai akhir tahun. Naskah perjanjian kinerja tersebut selanjutnya dibawa ke Jakarta untuk ditandatangani Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi keberhasilan kepemimpinan Kepala Perwakilan dalam pencapaian target yang sudah ditetapkan.

Senada dengan Irtama, Kepala Perwakilan Ritamariani mengingatkan segenap jajarannya dan mitrakerja para kepala dinas pengampu urusan Kependudukan dan KB baik yang hadir luring maupun daring, bahwa data capaian yang akan dipaparkan nanti merupakan capaian semester pertama tahun ini, sehingga seharusnya capaiannya minimal sudah lima puluh persen lebih.
Selain itu itu secara khusus Ritamariani juga mengharapkan perhatian para kepala dinas yang hadir untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempercepat penyerapan dana alokasi khusus (DAK) Sub Bidang KB yang disalurkan BKKBN.

Penanggung Jawab Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (ADPIN) Rohdhiana Sumariati selanjutnya memaparkan capaian program samapai dengan Juli 2023 yang antara lain menunjukkan capaian Peserta KB Aktif sudah melampaui target dengan capaian 110,77% dengan Kabupaten Kulon Progo memberikan capaian tertinggi sebesar 132,96% lebih besar dari target.

Namun untuk capaian Peserta KB Baru capaian DIY baru sebesar masih belum mencapai 50%. Dari target Peserta KB Baru sebanyak 39.464 baru tercapai 14.176 peserta atau 35,9%, dengan Kabupaten Bantul merupakan yang terendah capaiannya yaitu hanya 25,9% capaiannya dari target yang dibebankan.
Sementara untuk capaian Pemutakhiran Pendataan Keluarga (PPK-23) sampai dengan tanggal 17 Juli sudah mencapai 64,28% (peringkat 8 terbesar capaian nasional). Diharapkan saat sebelum PPK23 ditutup akhir Juli ini seluruh target sebanyak 406.537 KK sasaran pemutakhiran sudah terdata seluruhnya.

Sekretaris Perwakilan Zainal Arifin pada kesempatan berikutnya memaparkan capaian realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk DAK Non-Fisik atau dikenal dengan Biaya Operasional Keluarga Berencana (BOKB), DIY memperoleh capaian tertinggi nasional dengan penyerapan 38,65% sedangkan rata-rata nasional masih berkisar 17,15% (data per 14 Juli 2023), dengan penyerapan tertinggi oleh Kabupaten Gunungkidul sebesar 51.34%. Sedangkan untuk DAK Fisik DIY penyerapannya menduduki peringkat kedua dengan serapan 25,81% di bawah Kalimantan Utara. Untuk DAK Fisik ini Kota Yogyakata memiliki prosentase penyerapan tertinggi sebesar 93,13%.

Kepala Perwakilan berharap capaian yang sudah bagus untuk terus ditingkatkan lagi, sedangkan yang belum mencapai target harus segera diupayakan dengan kerja keras dan strategis. Andi Ritamariani mengungkapkan hal tersebut setelah berlangsung diskusi dan tanya jawab dengan para peserta Radalgram dari Kabupaten/Kota yang hadir di ruang Kencana maupun yang mengikuti secara online. (DSY/ADPIN).

Post Terkait

Leave a Comment