YOGYAKARTA – Kepala Perwakilan BKKBN DIY yang baru, Dra. Andi Ritamariani MPd. mengawali hari pertama berkantor di Jalan Kenari 58 Timoho Yogyakarta dengan langsung mengumpulkan seluruh ASN untuk memperkenalkan diri sekaligus membangun komitmen bersama seluruh karyawan dalam percepatan pencapaian target kinerja Perwakilan BKKBN DIY pada Senin (11/07/2023) bertempat di Aula Bangga Kencana.
Andi Ritamariani (sebelumnya Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan) telah dilantik pada 22 Juli 2023 lalu oleh Kepala BKKBN menggantikan Shodiqin SH, MM yang ditugaskan mengisi jabatan yang ditinggalkannya sebagai Kepala Perwakilan Sulawesi Selatan.
Dalam forum perkenalan yang sekaligus merupakan pembinaan pegawai ini Andi Ritamariani mengungkapkan bahwa dalam kesempatan puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional tingkat DIY sehari sebelumnya di Bantul, dirinya sempat berbincang-bincang dengan Wakil Gubernur Paku Alam X dan memperoleh gambaran tentang kondisi Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Wagub menjelaskan bahwa DIY ini unik, karena memikili tingkat pertumbuhan penduduk yang rendah, Indeks Pembangunan Manusia dan Usia Harapan Hidup yang tinggi namun angka kemiskinan ekstremnya juga tinggi. Ini termasuk anomali” demikian Ritamariani menceriterakan perbincangannya dengan Wakil Gubernur di sela-sela mengikuti peringatan Harganas DIY.
Mendapatkan laporan Sekretaris Perwakilan Zainal Arifin tentang profil sumber daya manusia Perwakilan BKKBN DIY berdasarkan tingkat pendidikan dan golongan, Ritamariani meyakini bahwa Perwakilan BKKBN DIY dapat lebih baik lagi dalam mewujudkan target capaian kinerja yang telah ditetapkan. Dirinya juga meminta masukan dari para penanggung jawab Bidang mengenai berbagai capaian dan permasalahan.
Selanjutnya Ritamariani menyampaikan sejumlah arahan terkait proses kerja untuk disepakati bersama. Salah satunya mengenai pemberitaan kegiatan, dirinya meminta setiap bidang yang berkegiatan untuk dapat menuliskan berita segera setelah kegiatan berakhir pada hari yang sama. Untuk itu pihaknya meminta direncanakan untuk dilakukan semacam bimbingan penulisan kepada angota Tim Kerja (dua orang per Tim Kerja), agar arus berita menjadi lebih cepat.
“Kita bisa minta tolong kepada Perguruan Tinggi yang ada, atau kepada jurnalis senior mitra kita untuk memberikan pelatihan tersebut,” demikian petunjuk Ritamariani. (DSY/Adpin)