YOGYAKARTA—Kehidupan modern mengharuskan orang tua (salah satu atau bahkan keduanya) meninggalkan rumah untuk bekerja, sehingga waktu bersama anak makin sedikit. Terhadap fenomena ini Wakil Ketua Tim Penggerak PKK DIY Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam memberikan tanggapannya di depan para wisudawan Kelas Orang Tua Hebat, yang merupakan kelas pembelajaran pengasuhan anak secara daring, Selasa (09/12/2025) di Ruang Ki Sarino Mangunpranoto, Kampus Timoho Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
“Waktu kita bersama anak-anak makin sedikit, (maka) yang penting bukan kuantitasnya tapi kualitasnya yang harus kita perhatikan,” ungkap GKBRAA Paku Alam yang akrab disapa Gusti Putri. Salah satu cara meningkatkan kualitas waktu bersama anak sekaligus membangun kedekatan (bonding) adalah dengan bercerita langsung atau membacakan buku cerita kepada anak yang belum bisa membaca.
“Baik ibu atau ayah yang bercerita atau membacakan cerita dengan (agak) keras sebelum anaknya bisa membaca. Itu luar biasa pengaruhnya, membangkitkan keingintahuan anak” tambah Gusti Putri. Anak juga akan terangsang untuk berpikir dan berimajinasi serta menumbuhkan minat baca ketika kelak mulai bisa membaca.

Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) merupakan seri pembelajaran pengasuhan anak secara daring yang diselenggarakan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN. Kerabat bertujuan meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam pengasuhan anak. Sasaran peserta Kerabat mencakup Keluarga dengan ibu hamil, Suami/Ayah, Keluarga dengan baduta, Kader BKB dan Kader lainnya, Pengasuh di TPA, Pengelola program pengasuhan anak usia dini, Pemerhati anak, Masyarakat umum, PKB/PLKB maupun ASN lainnya.
Kerabat di DIY dalam tahun 2025 telah dilaksanakan sebanyak 10 seri. Pada seri ke-11 atau penutup ini mengambil tema besar yaitu Ayah Terlibat, Kader Bergerak, Pengasuh Berdaya: Anak Berkembang Lebih Optimal sekaligus dilaksanakan wisuda dengan memberikan selempang dan plakat kepada 55 orang peserta yang memenuhi syarat minimal 8 kali keikutsertaan dan nilai pre test serta post test memenuhi nilai minimum 60-80 sesuai dengan series yang diikuti.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah sebelum bersama Gusti Putri mengalungkan selempang dan memberikan plakat kepada wisudawan menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kerjasama dengan 13 Fakultas Psikologi dan banyak mitra lainnya untuk pelaksanaan Kerabat dan kegiatan lainnya. Iqbal kembali mengingatkan peran penting ayah dalam pengasuhan anak bersama ibu.
“Kami ingin pengasuhan ini menjadi sebuah gerakan bersama, bukan hanya tugas ibu tetapi juga menjadi tugas ayah. Maka hari ini kami menghadirkan 5 Ayah Hebat dari 5 Kabupaten/Kota” ujar Iqbal sambil merujuk pada Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang merupakan sebuah program unggulan Kemendukbangga/BKKBN.
Selanjutnya disampaikan Iqbal bahwa setelah pada Juli lalu pihaknya mempromosikan gerakan ayah mengantar anak ke sekolah pada awal tahun ajaran, kini kementeriannya kembali mendorong para ayah untuk mengambil raport anaknya di sekolah.
Di akhir wisuda, wakil wisudawan Bapak Sufyan Purwoko menceritakan keunikan motivasi awal dirinya mengikuti Kerabat.
“Anak saya dua. Yang pertama saya berumur 17 tahun, sedang adiknya baru berusia 10 bulan. Jadi karena jaraknya kelahirannya 17 tahun, saya sudah lupa cara mengasuh bayi,” ungkapnya disambut tawa seluruh hadirin. Sofyan mengaku sangat terbantu dengan kelas pembalajaran online ini.

Dalam kegiatan ini hadir pejabat dari instansi dan mitra kerja terkait, diantaranya dari Dinas P3AP2 DIY, Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten/Kota, OPD KB Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, Dinas Ketenagakerjaan DIY, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, DPD IPeKB DIY, HIMPSI DIY, IPPI DIY, HIMPAUDI DIY serta mitra kerja terkait PT. Pertamina Parta Niaga Fuel Terminal Rewulu. (*)
FX Danarto SY