Dukung Pelayanan KB Sejuta Akseptor, Faskes Dan Bidan Praktek Di DIY Layani 17 Ribu Lebih Akseptor Dalam Sehari

YOGYAKARTA – Pelayanan KB Sejuta Akseptor (PSA) merupakan upaya ribuan fasilitas kesehatan di Indonesia termasuk bidan praktek untuk secara serentak melakukan pelayanan kontrasepsi kepada satu juta lebih akseptor dalam satu hari. Juga pelayanan yang dilakukan oleh kader dengan kunjungan rumah mendistribusikan pil dan kondom. PSA dilaksanakan sekaligus sebagai event menyongsong peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tahun 2023. Target nasional sudah ditetapkan, yaitu pada hari ini, Rabu 14 Juni 2023 sebanyak 1,24 juta akseptor terlayani.

Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang keempat kalinya, dan DIY mendapatkan target 17.458 Akseptor ditambah peserta KB Paska Persalinan sebanyak 268 Akseptor. Target ini telah dibagi kepada seluruh kabupaten/kota. Sejumlah personil Perwakilan BKKBN DIY melakukan monitoring ke sejumlah tempat pelayanan PSA di seluruh kabupaten/kota, Rabu (14/06/2023).

Di Kota Yogyakarta, Kepala BKKBN DIY Shodiqin meninjau pelaksanaan PSA di RS Pratama, yang disambut Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra Wirawan Hario Yudo, yang didampingi kepala DP3AP2KB Edy Muhammad dan jajaran instansi terkait lainnya.
Mewakili Pj. Walikota, Staf Ahli Wirawan menyampaikan bahwa pengaturan kelahiran dengan alat kontrasepsi salah satu tujuan utamanya adalah memperoleh keturunan atau anak yang sehat, yang ditandai dengan kondisi bebas stunting. Wirawan berharap stunting sungguh menjadi prioritas untuk dilakukan upaya-upaya pencegahan yang tepat untuk mewujudkan Indonesia yang berkualitas.

Menanggapi Wirawan, Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin menyampaikan bahwa Kota Yogyakarta menjadi yang terendah angka stuntingnya dibanding kabupaten lain di DIY, sebesar 13,8 % pada 2022 (hasil SSGI) dan sudah di bawah target nasional 14 % di tahun 2024 nanti.

“Momentum pelayanan KB sejuta akseptor ini merupakan upaya meningkatkan akses dan cakupan pelayanan KB, akselerasi pemenuhan target dan capaian, sekaligus optimalisasi serapan Dana Alokasi Khusus (DAK – BOKB) tahun 2023” tambah Shodiqin.
Melalui pelayanan KB sejuta akseptor ini diharapkan pula dapat mendorong antusiasme masyarakat DIY atau pasangan usia subur untuk menjalankan program KB dengan baik. Sehingga dapat merencanakan kehamilan dan mengatur jarak kelahiran guna mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Sementara itu di Kabupaten Bantul, Penanggung Jawab Bidang Dalduk BKKBN DIY Ita Suryani memimpin monitoring pelaksanaan Pelayanan KB Sejuta Akseptor bersama sejumlah jajarannya, yang ditanggapi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Didik Warsito, Kepala DP3AP2KB Ninik Istitarini di Klinik Bina Sehat, Bangunjiwo Kasihan. Di faskes ini sebanyak 125 akseptor sedang dilayani.

“Pemerintah Kabupaten Bantul saat ini juga tengah menyiapkan penilaian verifikasi lapangan Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat nasional, yang penilaiannya dilaksanakan besok pagi” demikian Didik Warsito mengawali sambutannya. Terkait Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Pernikahan Dini, dan stunting yang menjadi tinjauan penilaian KLA, tentunya sangat relevan dikaitkan dengan kegiatan Pelayanan KB Sejuta Akseptor. Program Keluarga Berencana dan Kabupaten Layak anak akan saling menguatkan, imbuh Didik.

Dalam kesempatan monitoring ini Ita Suryani menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada forum pimpinan daerah terutama kepada pimpinan TNI dan POLRI di Kabupaten Bantul yang bersama dengan PKK dan Ikatan Bidan Indonesia telah banyak berperan tidak hanya dalam PSA kali ini saja namun juga dalam Program Bangga Kencana secara keseluruhan.

Monitoring yang sama juga dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul di Klinik Multazam Wonosari oleh Sekretaris Badan Zainal Arifin, sedangkan di Kabupaten Sleman tim monitoring meninjau Klinik Pratama Delima dan ditanggapi Staf Ahli Bupati Mafilidanti. Untuk Kabupaten Kulon Progo monitoring PSA dilakukan di Klinik Pratama Kusuma Medisca Wates.
Hasil akhir seluruh pelayanan sejuta akseptor ini akan dapat diketahui paling lambat tanggal 16 Juni mendatang, yang merupakan batas akhir penginputan hasil pelayanan secara nasional. (DSY)

Post Terkait

Leave a Comment