Kamis, 2 Maret 2023, bertempat di salah satu hotel, Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih menerima penghargaan dari Kepala BKKBN RI atas prestasi Kabupaten Bantul sebagai kabupaten dengan penurunan angka stunting tertinggi di DIY yaitu sebesar 4,2 persen pada tahun 2022. Penghargaan tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, SH., MM.
Dalam sambutannya, Bupati Bantul menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BKKBN DIY yang telah menginisiasi kegiatan-kegiatan dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Hal ini sejalan dengan misi ke-2 dari Kabupaten Bantul yaitu pengembangan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter dan berbudaya istimewa,” demikian paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa anak adalah aset terpenting dalam pembangunan yang akan menjadi generasi penerus bangsa dan negara. Masa yang sangat penting adalah masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) yang terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak. Dampak pada masa periode emas ini, akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak hingga dewasa.
Berbicara tentang stunting, ia menyampaikan, “Stunting merupakan salah satu permasalahan yang menjadi prioritas penanganan bersama, membutuhkan sinergitas dan komitmen yang tinggi dari semua pihak.”
Penurunan angka stunting di Kabupaten Bantul merupakan yang paling signifikan se-DIY, yaitu dari 19,1 persen di tahun 2021 menjadi 14,9 persen di tahun 2022 berdasarkan hasil SSGI 2022.
“Dengan mencegah terjadinya stunting, maka akan dapat melahirkan generasi anak-anak yang sehat, berakhlak mulia dan berkepribadian Indonesia,” demikian tuturnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN DIY menyampaikan bahwa pembangunan SDM harus dimulai sejak dini bahkan sejak janin masih di dalam kandungan, karena saat itulah proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sudah berlangsung.
Permasalahan gizi pada balita di Indonesia, termasuk stunting di dalamnya, tidak hanya dialami oleh keluarga miskin dan kurang mampu, tetapi juga dialami oleh keluarga yang tidak miskin atau yang berada di atas 40 persen tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Sebagaimana diketahui, hasil SSGI 2022 menunjukkan adanya penurunan angka stunting. Prestasi Kabupaten Bantul tersebut, menarik perhatian kabupaten kota lain, baik di DIY maupun dari luar provinsi untuk berkunjung dan mempelajari usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Kabupaten Bantul.
“Namun demikian, kita tidak boleh lengah. Harus terus mengupayakan pencegahan stunting, salah satunya melalui KIE pengasuhan 1.000 HPK, “tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Pasiter Kodim 0729/Bantul, perwakilan dari Polres dan Kejaksaan Negeri Bantul, Kepala Bappeda Kabupaten Bantul, unsur dari DP3AP2KB Kabupaten Bantul, dinas dan instansi terkait, Panewu, Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting serta jajaran Perwakilan BKKBN DIY. (Humas)