Apresiasi Lansia SMART (Sehat, Aktif, Mandiri, Produktif dan Bermartabat), BKKBN DIY Wisuda 380 Mahasiswa dari 8 Sekolah Lansia BKL

YOGYAKARTA — Ageing Population dimaknai sebagai era penduduk menua,  dimana proporsi penduduk lansia mengalami peningkatan secara progresif. Dilansir dari BPS, 2023, sebesar 11.75% dari penduduk Indonesia merupakan lansia. Kondisi ini menjadikan Indonesia memiliki rasio ketergantungan lansia sebesar 17.08, yang berarti setiap 100 orang dari penduduk usia produktif haruslah menanggung sekitar 17 orang lansia.

Menilik undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 yang mengamanatkan kepada BKKBN mengenai perkembangan kependudukan dan Pembangunan Keluarga, disebutkan bahwa salah satu kebijakan tersebut dilaksanakan  dengan cara peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna bagi keluarga juga masyarakat dengan pemberian kesempatan untuk berperan dalam kehidupan berkeluarga. Melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia yang mengembangkan Program Lansia Tangguh, BKKBN berupaya mengoptimalkan kegiatan tersebut dengan memberikan pendidikan secara non formal yang harus dilakukan sepanjang hayat bagi lansia. Hal ini sejalan dengan UU Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, yakni sebagai penghormatan dan penghargaan kepada lanjut usia diberikan hak untuk meningkatkan kesejahteraan sosial melalui pendidikan dan pelatihan.

Dari 3.761.870 jiwa penduduk di DIY, sebesar 625.020 jiwa merupakan lansia. Hal ini menjadikan Yogyakarta sebagai provinsi dengan presentase penduduk lansia paling tinggi di Indonesai, yakni 16.61%. Presentase yang tinggi tersebut selaras dengan usia harapan hidup DIY yang juga tertinggi di Indonesia, yakni 75,12 tahun.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN DIY untuk mengoptimalkan kondisi tersebut adalah dengan membentuk Sekolah lansia yang terintegrasi dalam kegiatan Bina Keluarga Lansia. Sekolah lansia yang telah di fasilitasi BKKBN DIY sejak bulan Februari 2024 lalu akhirnya berhasil meluluskan 380 wisudawan yang berasal dari 8 sekolah lansia BKL di DIY dengan rincian sejumlah 145 wisudawan dari 3 Sekolah Lansia Standart 1 (S1) yakni BKL Sumber Waras dari Kabupaten Gunungkidul, BKL cempaka dari Berbah Sleman, BKL Sabda Ayu dari Ngaglik Sleman. Selanjutnya 85 wisudawan dari 2 Sekolah Lansia Standart 2 (S2) yakni BKL Mawar dari Ngaglik Sleman, BKL Istiqomah dari pandak Bantul serta 150 wisudawan dari 3 Sekolah Lansia Standart 3 (S3) yakni BKL Delima 123 dari Kotagede Yogyakarta, BKL Mekar Indah dari Pengasih Kulon Progo dan  BKL Mugi Waras dari Moyudan Sleman.

“Besarnya jumlah lansia ini diiringi dengan potensi dan kondisi yang ada. Meski sudah melewati usia produktif, harapannya lansia tetap dapat menjadi penggerak ekonomi, sosial juga budaya.” Ujar Tavip Sestama BKKBN RI pada saat memberikan sambutan di acara Wisuda Sekolah Lansia di auditorium LPP Yogyakarta (9/10/24)

“Sekolah lansia yang mengusung konsep andragogi, dimana peserta didik dilibatkan dalam proses pembelajaran efektif dan efisien dengan prinsip partisipasi, keswadayaan dan kesinambungan hendaknya dapat menjadikan lulusan sebagai insan lansia yang SMART (Sehat, Aktif, Mandiri dan Bermartabat) sehingga dapat menjadi daya ungkit dalam upaya meningkatkan ketahanan keluarga.” Pungkas Tavip.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY  Mohamad Iqbal Apriansyah SH, MPH menyampaikan, “Dalam upaya peningkatan hidup lansia inipun diperlukan integrasi dan keterpaduan lintas sektor serta masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup lansia Indonesia.”

Ketua Timja Pemberdayaan Keluarga Dr. Yuni Hastutiningsih,M.Kes  menyampaikan bahwa Wisuda Sekolah Lansia merupakan salah satu penerapan dari Tujuh Dimensi Lansia Tangguh “Memupuk rasa keberhargaan diri bagi lanjut usia adalah penting untuk memotivasi lansia untuk tetap berkarya, produktif dan punya semangat hidup agar bermanfaat bagi generasi penerus. Lulusan Sekolah lansia diharapkan mampu memberikan pengalaman dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang diturunkan leluhur dari generasi ke generasi di era jaman yang semakin berubah”.

Penuh khidmat segenap wisudawan dan hadirin mengikuti seluruh prosesi yang dipimpin oleh dewan prosesi wisuda yakni Sekretaris Utama BKKBN RI, Ketua Indonesia Ramah Lansia (IRL), Penasehat Tim Penggerak PKK DIY dan Kepala Perwakilan DIY.

Semangat para wisudawan pun tampak saat bergantian mengekspresikan diri bersama kelompoknya menyajikan yel-yel untuk memeriahkan acara. Di akhir kegiatan seluruh lansia dibekali motivasi untuk menjadi lansia berdaya dan selalu bahagia oleh psikolog Veny Hidayat.

 

Penulis : Christin A Adam

Editor : Dewi S

Post Terkait