Akui Kemampuan Penyuluh KB, OJK DIY Titipkan Upaya Ajak Masyarakat Bijak Kelola Keuangan

YOGYAKARTA — Pandai mencari uang hanyalah separuh jalan menuju kesejahteraan. Separuh berikutnya adalah bijaksana mengelola uang. Penghasilan besar tetapi kenapa selalu kekurangan uang? Sebabnya bisa karena tidak menabung untuk kebutuhan mendadak dan kebutuhan jangka panjang. Atau karena perilaku konsumtif melebihi besarnya penghasilan yang berujung pada pinjaman yang tidak terkontrol. Akan menjadi lebih parah lagi bila sampai terlibat pinjaman online (pinjol) terutama pinjol ilegal. Maka kelompok usia produktif harus mampu mengelola keuangan sama baiknya dengan mencari uang.

Ajakan untuk bijak mengelola pendapatan tersebut menjadi inti dari kegiatan Edukasi Keuangan Kepada Tenaga Lini Lapangan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, yang terselenggara atas kerja sama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY dan Perwakilan BKKBN DIY pada Selasa (27/05/2025) di Hotel Grand Keisha yang berlokasi di Jalan Gejayan Depok, Sleman yang dibuka oleh Sekda DIY Beni Suharsono.

OJK DIY menggandeng para Penyuluh KB untuk turut mengedukasi masyarakat karena mengakui kinerja tenaga lini lapangan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) ini dalam mengajak masyarakat meningkatkan ketahanan keluarga.

Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta Beni Suharsono membuka kegiatan edukasi yang dihadiri oleh Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat sebagai key note speaker, setelah sebelumnya Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah dan Kepala OJK DIY Eko Yunianto memberikan sambutan. Peserta edukasi berasal dari ASN Perwakilan BKKBN DIY baik yang bekerja di kantor maupun yang bekerja di wilayah kerja masing-masing Penyuluh KB.

“Penyuluh KB memiliki akses dan kepercayaan masyarakat. Mereka dekat dengan masyarakat,” demikian Kepala OJK DIY Eko Yunianto menyampaikan alasannya mengajak para Penyuluh KB turut mendukung OJK dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Pihaknya bahkan menobatkan Penyuluh KB sebagai Duta Literasi Keuangan Keluarga. Maka edukasi yang disampaikan kepada tenaga lini lapangan Kemendukbangga ini dinilainya tepat untuk mengenalkan alternatif layanan keuangan yang sehat kepada keluarga-keluarga di DIY agar terhindar hutang berlebihan atau di luar kebutuhan yang berbunga tinggi.

Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat Kemendukbangga/BKKBN Sukaryo Teguh Santosa yang hadir sebagai Keynote Speaker mengingatkan jajarannya di lini lapangan untuk mengelola keuangan keluarganya sendiri dengan baik agar mampu mengajak masyarakat bijak mengelola penghasilan. Pihaknya mengungkap dari 20.799 ASN Kemendukbangga, 327 diantaranya terindikasi kasus judi online (judol).

“Dan 85 persen terlibat judol adalah tenaga yang bertugas di lapangan, baik PKB/PLKB PNS maupun P3K” ujar Teguh. Oleh karena itu Penyuluh KB perlu dibekali dengan pengetahuan bagaimana mengelola keuangan dengan bijak. Selain berguna bagi para Penyuluh KB itu sendiri, juga dapat ditularkan kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing.

Masyarakat, khususnya kelompok usia produktif, memang harus diajak untuk berpikir jauh ke depan. Dengan bijak mengelola pendapatannya diharapkan dapat mewujudkan “Menjadi kaya sebelum tua” agar tidak menjadi beban kelompok usia di bawahnya. Dengan demikian menghindarkan terbentuknya sandwich generation atau generasi yang terbebani kelompok usia anak, menanggung dirinya sendiri, sekaligus terbebani kelompok lansia yang tidak mandiri.

Materi yang diberikan kepada peserta meliputi “Waspada Investasi Ilegal” oleh OJK DIY, “Mengelola dan Merencanakan Keuangan Melalui Tabungan dan Sekuritas” (Bank Mandiri), serta “Mengelola dan Merencanakan Keuangan Melalui Tabungan Emas” (PT Pegadaian). Sebanyak hampir 200 peserta mengikuti edukasi ini, sebagian besar adalah ASN dan Calon ASN Kemendukbangga Perwakilan BKKBN DIY.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah berterimakasih atas inisiatif OJK DIY yang menjadikan para Penyuluh KB sebagai Duta Literasi Keuangan Keluarga. Langkah ini patut direplikasi oleh OJK di provinsi-provinsi lainnya yang saat ini tengah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka Kick Bulan Literasi Keuangan sampai dengan Agustus mendatang. (*)

Post Terkait