Banyuasin – Keluarga-keluarga modern pada masa sekarang ini seringkali mengalami kesulitan untuk berkumpul bersama secara fisik dan bertukar pikiran secara leluasa. Kesibukan masing-masing anggota keluarga menjadi halangan. Benar, teknologi dapat menjembatani pertemuan secara virtual, namun bagaimanapun kedekatan fisik yang melibatkan emosi dan perasaan tidak bisa sepenuhnya digantikan oleh media komunikasi. Selain rekreasi bersama, meja makan seharusnya dapat menjadi tempat berkumpul keluarga setiap hari.
Menyadari pentingnya waktu bersama dalam keluarga, menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) KE-30, BKKBN dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggelar kegiatan Gerakan Kembali ke Meja Makan Melalui Sarapan Pagi Bergizi, yang berlangsung di Main dinning Hall, Sport Center Jakabaring di wilayah Kabupaten Banyuasin, Rabu (5/6/2023). Melalui kegiatan ini BKKBN ingin mengajak keluarrga-keluarga Indonesia untuk memperhatikan pemenuhan gizi bagi keluarga, terutama agar anak-anak Indonesia bebas stunting.
Hadir Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Wakil Gubernur Mawardi Yahya beserta Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Edward Chandra dan jajaran pejabat pemprov lainnya. Dari jajaran BKKBN tampak hadir Deputi Latbang Rizal Martua Damanik, Kaper BKKBN Sumatera Selatan Mediheryanto, dan Kaper BKKBN DIY Andi Ritamariani. Para pejabat tersebut beserta seluruh peserta yang hadir mengikuti senam bersama terlebih dahulu sebelum dipersilahkan menuju meja makan yang telah disiapkan untuk menyantap sarapan pagi dengan menu bergizi.
Mengawali kegiatan, Deputi Latbang Rizal Martua Damanik meberikan keterangan bahwa tema kegiatan ini adalah Menuju Keluarga Bebas Stunting Melalui Gerakan Kembali Ke Meja Makan Dengan Makanan Bergizi. Sementara Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Edward Chandra mengungkapkan Pemeringah Provinsi Sumatera Selatan sangat mendukung program Program Percepatan Penurunan stunting dengan menggalakkan gerakan kembali ke meja makan dengan sarapan yang bergizi. Selain dapat menikmati makanan bergizi, momen berkumpul merupakan sarana komunikasi di meja makan dengan keluarga. Hal ini sangat penting dalam rangka internalisasi dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan membangun ikatan emosional diantara anggota keluarga. Penurunan prevalensi stunting perlu dilakukan secara bersama dimulai dari keluarga yang sehat baik fisik maupun maupun mental.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam pesannya mengungkapkan bahwa mencegah stunting itu tidak perlu mahal. Menu bergizi bisa diolah dari bahan pangan lokal yang ada di sekitar kita. Proses merencanakan masak apa, aktivitas memasak dan menikamatinya bersama-sama dapat menguatkan ikatan emosional antar anggota keluarga.
“Disamping itu dalam prosesnya keluarga dapat melakukan komunikasi dan menyelesaikan pekerjaan rumah secara bersama. Dalam suasana yg menyenangkan seperti ini, maka penanaman nilai-nilai akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga.” Ungkap Hasto Wardoyo. Pihaknya berharap dengan gerakan kembali ke meja makan dengan sarapan bergizi, bisa mempercepat penurunan angka stunting dan membangunan ketahanan keluarga-keluarga Indonesia. (DSY/Adpin)