Tamasya Di Pasar Tradisional, Disukai Anak Karena Ada Dongeng Dan Permainan Sulap



YOGYAKARTA — Salah satu sudut kompleks Pasar Tradisional Beringharjo, pasar paling ikonik di Yogyakarta pagi itu terlihat riuh rendah. Bukan oleh tawar menawar pedagang dan pembeli atau bongkar muat barang dagangan. Melainkan oleh gelak tawa dan teriakan anak-anak balita yang gemas menyaksikan Kak Jack memperagakan sejumlah trik sulap. Penampilan Kak Jack merupakan bagian dari promosi Program TAMSYA (Taman Asuh Sayang Anak) yang diinisiasi oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN.

Anak-anak balita tersebut dititipkan oleh orang tuanya untuk diasuh di Tempat Penitipan Anak Beringharjo selama mereka mencari nafkah di pasar sebagai pedagang atau pekerja pasar lainnya. Sesaat kemudian anak-anak tersebut menjadi tenang dan menyimak dengan antusias dongeng yang dibawakan Kak Jack, pendongeng kondang lulusan Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Universitas Islam Negeri Yogyakarta yang bernama asli Agus Santosa.

Adalah Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta yang pada Rabu (21/05/2025) menyelenggarakan seri pembelajaran pengasuhan anak secara daring (disebut KERABAT/Kelas orang tua hebat). Karena topik yang dibahas pada Seri 4 dari 11 seri yang direncanakan tahun ini adalah tentang “Petualangan anak Sehat : Merawat Gigi, Makan Bergizi dan Menjelajah Lewat Dongeng”, maka agar lebih mengena diselenggarakan di TPA Pasar Beringharjo dan diikuti lebih dari 500 partisipan secara daring, serta sejumlah orang tua yang anaknya dititipkan di TPA tersebut secara luring.




Kelas pengasuhan daring pada seri empat ini secara khusus dimaksudkan mendukung program unggulan Taman Asuh Sayang Anak atau Tamasya. Program Tamasya dari Kemendukbangga mempromosikan peningkatan kualitas pengasuhan Taman Penitipan Anak atau Taman Pengasuhan Anak (TPA) agar memenuhi standar pengasuhan melalui edukasi kepada Pengelola TPA maupun orang tua. Dengan demikian meski keduanya bekerja, orang tua dapat tenang menginggalkan buah hatinya karena yakin anaknya mendapatkan pengasuhan terbaik. Orang tua yang dua-duanya bekerja memang menjadi fenomena yang banyak terjadi saat ini, yang memunculkan persoalan dalam pengasuhan anak.

Smentara itu sebagaimana disampaikan Kepala Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan DIY Mohamad Iqbal Apriansyah, cara mendidik anak tentu berbeda dengan pendidikan orang dewasa.

“Mendidik anak harus dengan cara-cara yang menyenangkan. Misalnya dengan mendongeng atau bercerita” demikan Iqbal saat membuka Kerabat Seri 4. Pihaknya mengapresiasi 247 akun partisipan yang mengikuti kelas pembelajaran ini secara daring dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut para ahli, kebiasaan mendongeng kepada anak terbukti membawa pengaruh positif bagi perkembangan anak. Menceritakan dongeng sangat membantu anak dalam masa belajar bicara memperkaya kosa kata. Anak dirangsang untuk bertanya makna kata-kata yang belum dipahaminya. Sedangkan bagi anak yang dalam tahap belajar membaca, dongeng dapat menumbuhkan minat baca bila disampaikan dengan membacakan buku cerita dengan bumbu atau tambahan improvisasi pendongeng.

Dongeng juga dapat berperan membentuk karakter anak melalui berbagai sikap dan perilaku baik maupun buruk para tokoh dalam cerita. Dengan penyampaian yang tepat anak akan belajar mengidentifikasi diri sebagai tokoh baik dalam dongeng, serta menghindari karakter jahat tokoh antagonis. Tidak hanya itu saja, kebiasaan mendengarkan dongeng juga dapat melatih kemampuan berpikir kritis dan daya imajinasi anak melalui berbagai konflik yang timbul dalam cerita yang didengarkannya.




Selain sulap dan dongeng oleh Kak Jack disampaikan edukasi “Isi Piringku” dan perilaku hidup sehat oleh dokter Tika Puspita Riyanti secara daring Cibinong Bogor. Dokter Tika banyak menjelaskan dengan contoh-contoh bagaimana menyiapkan menu harian yang sehat dengan konsep Isi Piringku. Secara ringkas, menu harian yang sehat memiliki komposisi (takaran) per piring atau sekali santap sebagai berikut : setengah bagian berupa sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan serat. Sayuran seharusnya menjadi porsi terbesar sebab kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengontrol kadar gula darah, serta menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

Setengah bagian piring yang lain merupakan makanan pokok (karbohidrat) dan lauk (protein) dengan perbandingan dua bagian karbohidrat dan satu bagian protein baik hewani atau nabati. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Karbohidrat yang baik adalah karbohidrat kompleks yang mengandung serat lebih tinggi dan memiliki indeks glikemik rendah seperti nasi merah, kentang, ubi, jagung, dan gandum.

Sedangkan protein hewani dibutuhkan tubuh karena kaya akan asam amino esensial yang membantu pertumbuhan, perbaikan jaringan tubuh, dan produksi enzim/hormon. Ikan, ayam, telur, dan daging rendah lemak merupakan sumber protein hewani yang baik. Sedangkan protein nabati diperlukan karena banyak mengandung serat dan antioksidan yang bisa didapatkan dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

*
Penulis : FX Danarto SY

Post Terkait