YOGYAKARTA (BKKBN) — BKKBN telah berpengalaman membina Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) selama 8 tahun sejak Kampung KB Pertama diresmikan Presiden Jokowi di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, pada 14 Januari 2016. Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat desa dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat.
Menilik keberhasilan Kampung KB tersebut, maka tepat bila Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta menggandeng Perwakilan BKKBN DIY mempersiapkan pilot project Ruang Bersama Perempuan dan Anak atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ruang Bersama Merah Putih yang digagas Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Ruang Bersama Merah Putih adalah sebuah gerakan bersama yang didasarkan pada jaringan dan kepercayaan serta memfasilitasi kerja sama dan koordinasi berbagai pihak/lintas sektor untuk mewujudkan kepedulian terhadap pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat desa/kelurahan.
Prinsip gotong royong lintas sektor sebagaimana telah diterapkan pada Kampung KB mendorong DP3AP2 DIY mengundang Kepala Perwakilan BKKBN DIY Mohamad Iqbal Apriansyah sebagai nara sumber pada talk show yang menjadi acara utama Rapat Koordinasi dan Sonkronisasi Pemerintah Daerah DIY dalam pelaksanaan pemberdayaan perempuan perlindungan perempuan dan anak serta pengendalian penduduk, yang diselenggarakan di RM Klampok yang berlokasi di Berbah Sleman, Senin (25/11/2024).
Kampung KB telah menjadi pintu masuk bagi banyak program pemberdayaan masyarakat di tingkat kalurahan di wilayah kerja Perwakilan BKKBN DIY. Sejak BKKBN ditunjuk sebagai koordinator percepatan penurunan angka stunting, tugas itu bisa terlaksana dengan memperkuat intervensi terhadap Kampung KB yang sudah dilakukan selama ini. Gerakan-gerakan seperti orang tua asuh anak stunting, pemberian makanan tambahan, skreening (penapisan), dapur sehat atasi stunting, sampai pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) senantiasa menyasar Kampung KB sebagai basis intervensi.
Selain tentang Kampung KB, Kepala Perwakilan BKKBN DIY juga menyampaikan dinamika masalah kepemdudukam dan pembangunan keluarga paska BKKBN bertransformasi menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Terdapat empat isu kependudukan, yaitu pengendalian (pertumbuhan) penduduk, disparitas pembangunan antar wilayah, persebaran penduduk yang tidak merata, serta tantangan bonus demografi 2025-2045” ungkap Iqbal. Ditambahkannya untuk pembangunan keluarga terdapat enam isu yang akan digarap kementerian baru ini yaitu pernikahan dini, ibu hamil, peran ayah, stunting, remaja, dan lansia.
Pada kesempatan rapat koordinasi yang dihadiri perangkat daerah kabupaten/kota yang mengampu kependudukan dan KB serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ini Kepala DP3AP2 DIY Erlina Hidayati Sumardi menyampaikan bahwa pada piloting pertama dalam 100 hari kerja Menteri PPPA, Ruang Bersama Merah Putih akan dilakukan pada empat lokasi terpilih dan masing-masing lokasi akan didampingi dan dikoordinasikan oleh satu Deputi sebagai pembina wilayah lokasi terpilih.
(*)
penulis : FX Danarto SY